JURNAL PERCOBAAN XII PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II : "UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN"
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
"UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN"
NAMA : DENORA SITUMORANGNIM : A1C118056KELAS : REGULER B
Dapat mempelajari kimia gugus asam dan ugus amina pada asam amino dan protein
Dapat mengenal uji kimia yang membedakan asam amino dan protein
Dapat membandingkan sifat-sifat golongan primer alami (protein) dengan onomernya (asam amino)
Dapat memepelajari beberapa bahan pangan yang mengandung protin dan juga asam amino.
Dapat menentukan reaksi pada koagulasi protein
Dapat menentukan reaksi protein dengan logam-logam berat.
Protein yang dijumpai
kadang-kadang berkonjugasi dengan makromolekul atauun mikromolekul seperti
polisakarida, lipid dan bisa saja fosfat. Protein yang terkonjugasi dikenal
antara lain fosfoprotein, nucleoprotein, lipoprotein dan masih ada lagi yang
lain. Protein yang dibutuhkan oleh organisme bisa digolongkan menjadu 2
golongan utama yaitu: protein sederhana dan protein terkonjugasi. Protein
sederhana adalah protein yang jika dihidrolisis maka hasilnya hanya asam amino.
Tetapi protein terkonjugasi ialah protein yang jika dihidrolisis tidak hanya
menghasilkan asam amino tetapi juga menghasilkan senyawa-senyawa organic atau
nonorganic lain yang biasa dikenal dengan gugus prostetic (Sumarno dalam Tim
Kimia Organik II, 2020)
Asam amino dan protein
secara umum mempunyai sifat-sifat fisik yang sama.Dari keseluruhan asam amino
yang terdapat di alam hanya 20 asam amino yang biasa dijumpai pada protein.
Dari struktur umumnya, asam amino mempunyai dua gugus pada tiap molekulnya,
yaitu gugus amino dan gugus karboksil, yang digambarkan sebagai strukturion
dipolar. Gugus amino dan gugus karboksil padaasam amino menunjukkan sifat-sifat
spesifiknya. Karena asam amino mengandung kedua gugus tersebut, senyawa ini
akan memberikan reaksi kimia yang yang mencirikan gugus-gugusnya. Sebagai contoh
adalah reaksi asetilasi dan esterifikasi(Girindra, 1993).
Ada beberapa metode analisis asam amino, misalnya metode gravimetric,kalorimetri, mikrobiologi, kromatografi dan elektroforesis. Salah satu metode yang banyak memperoleh pengembangan ialah metode kromatografi. Macam-macam kromatografi ialah kromatografi kertas, krometografi lapis tipis dan kromatografi penukar ion (Poedjiadi, 1994)
- Pipet
- Termometer
- Tabung Reaksi
- HNO3 pekat
- NaOH 10%
- CuSO4 10%
- HCl 10%
- albumin 5%
- NaOH pekat
- HCl 5%
- NaNO2 5%
- asam glutamate
- AgNO3 1%
- albumin telur
- gelatin
- HNO3 pekat
- Disiapkan tabung reaksi bersih sebanyak 5 buah, masing-masing diisi dengan 2 ml larutan albumin 5 %
- Pada tabung 1 dilakukan pemanasan perlahan dengan api kecil, lalu dicatat suhu ketika protein mulai berkoagulasi. Pada tabung 2 ditambahkan 4 ml etanol dan HCl pekat. Pada tabung 3 ditambahkan HCl pekat, pada tabung 4 dimasukkan beberapa tetes HNO3 pekat, dan pada tabung 5 ditambahkan beberapa tetes NaOH pekat
- Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi pada setiap tabung dan bandingkan hasilnya.
- Disiapkan tabung reaksi bersih sebanyak 5 buah. Pada tabung 1 diisi dengan 5 ml air, pada tabung 2 diisi dengan larutan albumin 5%, pada tabung 3 diisi 5 ml air dan 4 tetes HCl 10%, pada tabung 4 diisi 5 ml larutan albumin 10% dan 4 tetes HCl 10%, pada tabung 5 diisi dengan 5 ml air dan 4 tetes NaOH 10%. Lalu pada tabung terakhir diisi dengan 5ml albumin 10% tetes dan 4 tetes NaOH 10%.
- Dimasukkan 2 ml larutan CuSO4 10% pada masing-masing tabung.
- Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi pada setiap tabung.
PENGARUH LOGAM BERAT PADA
PROTEIN DAN LARUTAN ASAM AMINO
- Dicampurkan beberapa tetes larutan AgNO3 1% dengan 1 ml dari albumin telur, gelatin, dan larutan asam glutamate pada tabung berbeda
- Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi pada setiap tabung.
Dimasukkan 1 ml larutan albumin 5 % kedalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 1 ml larutan NaOH 10%. Kemudian ditambahkan 1 tetes larutan CuSO4 1%.
Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi pada setiap tabung
- Dimasukkan sejumlah kecil serbuk kasein/gelatin kedalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 1 ml HNO3 pekat dan dipanaskan secara perlahan.
- Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi pada setiap tabung.
- Apa perbedaan dari asam amino dan protein berdasarkan percobaan yang akan dilakukan ?
- Reaksi apa yang terjadi pada koagulasi protein?
- Pada rekasi wana biuret dilakukan penabahan HNO3, apa kegunaan dari penambahan HNO3 tersebut?
Wisliana (A1C118060)
ReplyDelete2. Reaksi yang terjadi pada koagulasi protein ialah
CH3OH + HCl menjadi CH3Cl +H2O
Molekul air yang terbentuk akan berikatan pada molekul albumin.
hay denora, saya nabilah zahrah (026) akan mencoba menjawab permasalahan denora No. 3 yang mana fungsi penambahan HNO3 pereaksi untuk menguji adanya protein dan asam amino. terima kasih.
ReplyDeleteSaya Dewi Mariana Elisabeth Lubis (029) akan menjawab permasalahan no 1
ReplyDeletePerbedaan asam amino dan protein ialah asam amino merupakan monomer dari protein merupakan Struktur alami nya
Asam amino mengacu pada molekul organik sederhana, yang mengandung gugus karboksil dan amino, sedangkan suatu protein mengacu pada suatu senyawa organik yang besar, nitrogen, dan terdiri dari satu atau dua rantai asam amino.
Terimakasih