LAPORAN PERCOBAAN XI PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II : "UJI KARBOHIDRAT"
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
"UJI KARBOHIDRAT"
NAMA : DENORA SITUMORANGNIM : A1C118056KELAS : REGULER B
NO |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
PENGAMATAN |
1. |
Pada
uji ini digunakan5 sampel yaitu: 1.
fruktosa 2.
glukosa 3.
sukrosa 4.
laktosa, dan 5.
amilumtiap sampel ditetesi dengan reagen Molisch sebanyak 3 tetes dan diaduk |
Digunakan
reagen molisch disini untuk mengidentifikasi atau menguji keberadaan gula
pereduksi pada sampel. Campuran
diaduk supaya bisa mempercepat reaksi yang terjadi antara sampel dengan
reagen. |
Tabung
1. Berwarna coklat Tabung
2. Berwarna coklat Tabung
3. Berwarna abu-abu pudar Tabung
4. Berwarna putih susu Dan
tabung 5. Berwarna coklat pudar. |
2. |
Setiap
sampel tadi ditambahkan dengan HCl Pekat tanpa diaduk |
Hal
ini bertujuan untuk memastikan adanya gula pereduksi didalam sampel, yang
mana sampel positif jika membentuk bidang berwarna merah keunguan. |
Setiap
tabung membentuk bidang merah keuunguan. Berate hasil uji molisch positif
untuk semua sampel |
UJI BENEDICT
NO |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
PENGAMATAN |
1. |
2
ml pereaksi Benedict dimasukkan ke dalam setiap sampel. Sampel yangdigunakan
disini masih dengan 5 sampel yang sama. Diaduk
lalu dimasukkan ke penangas air selama 10 menit. |
Pereaksi
Benedict disini berguna untuk menguji zat karbohidrat pada sampel. Dengan
ditandai adanya endapan berwarna merah bata atau oren pada dasar larutan. Pemanasan
dilakukan untuk mempercepat reaksi yang berlangsung. |
Didapatkanlah Tabung
1. Glukosa terbentuk endapan berwarna merah bata Tabung
2. Fruktosa juga terbentuk endapan yang berwarna merah bata Tabung
3. Laktosa terbentuk endapan merah bata Tabung
4. Sukrosa warnanya tetap biru sesuai warna pereaksi benedict. Tabung
5. Amilum tetap berwarna biru. Dapat
disimpulkan untuk uji ini yang positif didapatkan pada sampel glukosa,
fruktosa dan laktosa. |
UJI IODIN
NO |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
PENGAMATAN |
1. |
Masih
dengan menggunakan sampelyang sama, sekarang ditambahkan dengan reagen Iodin
sebanyak 1 tetes ke setiap sampel dan diaduk |
Reagen
ini digunakan untuk menguji zat karbohidrat didalam sampel. Yang ditandai
dengan adanya perubahan warna |
1.
sukrosa berwarna kecoklatan (warna tetap) 2.
laktosa berwarna putih susu ( tetap) Amilum
menjadi warna biru kehitaman. Fruktosa
warnanya orange 5.
glukosa juga berwarna orange Bisa
disimpulkan berdasarkan hasil diatas, sampel yang positif dengan reagen iodin
adalah sampel amilum, yang mana awalnya amilum tidak berwarna setelah diberi
reagen warnanya menjadi biru kehitaman. |
IX. PEMBAHASAN
Macam-macam karbohidrat
dalam kehidupan sehari-hari kita terdapat 3 macam,yaitu monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida terdiri dari glukoa,fraktosa, dan
galaktosa. Oligosakarida terdiri dari sukrosa, laktosa, dan maltose. Sedangkan
polisakarida terdiri dari banyak karbohidrat salah satunya amilum/pati.
Padapercobaan ini, kami menguji karbohidrat yang mengandung amilum/pati. Metode
yangdigunakan adalah metode iodin (kulitatif). Metode lainnya adalah melalui
titrasi,spektrofotometri, metode kromatografi, metode enzimatik, metode fisika
denganberdasarkan indeks bias dengan refractometer dan berdasarkan rotasi optis
dengan alat polarimeter digital.
Tujuan dari uji molish
adalah untuk melihat ada atau tidak kandungan karbohidrat dalam suatu senyawa
atau makanan. Pereaksi molish dapat dibuat dengan mencampurkan α-napthol 10%
dengan ethanol, yang akan bereaksi dengan furfular membentuk senyawa kompleks
berwarna ungu yang disebabkan oleh daya hidrasi asam sulfat pekat terhadap
katbohidrat dan akan membentuk cincin berwara ungu pada larutan yang mengandung
karbohidrat.
Pada uji Molisch ini
mula-mula sampel yang sudah disiapkan dalam tabung reaksi diteteskan reagen
molisch sebanyak 3 tetes, kemudan diaduk. Penambahan Reagen ini berguna untuk
menguji kebradaan gula pereduksi pada sampel. Dan didapatkan hasil yaitu tabung
1 Berwarna coklat, tabung 2 larutan berwarna coklat tabung 3 larutannya
berwarna abu-abu pudar, tabung 4 warnanya putih susu, dann untuk tabung 5
larutannya berwarna coklat pudar.
Pada uji yang kedua ini yaitu
uji benedict, dengan masih menggunakan sampel yang sama. Kemudian pada setiap
sampel itu diberi 2 ml reagen benedict diaduk lalu dipanaskan dengan penangas
air selama 10 menit. Penggunaan reagen benedict ini sama fungsinya dengan
reagen molisch yaitu untuk menguji keberadaan gula pereduksi pada sampel, yang
ditandai dengan adanya endapan berwarna merah. Didapatkan hasil yaitu untuk
sampel Glukosa, Fruktosa, dan Laktosa larutannya terdapat endapan berwarna
merah sedangkan sukrosa dan amilum tidak ada endapan berwarna merah. Hal ini
berarti uji benedict ositif terhadap sampel Glukosa, Fruktosa, dan Laktosa.
Uji yang terakhir Uji Iodin,
dengan prinsip uji dimana polisakarida akan membentuk reaksi dengan zat iodin
dan nantinya akan menghasilkan warna yang spesifik tergantung pada jenis
karbohidratnya. Mula-mula sampel disiapkan pada tabung pereaksi, sampel yang
digunakan juga masih 5 sampel sama, lalu ditambahkan dengan 1 tetes iodin.
Tujuan diberi reagen iodin ini yaitu untuk bisa tahu ada tidaknya polisakarida
pada sampel. Yang ditandai dengan adanya perubahan warna yang spesifik dan
tergantung pada jenis karbohidratnya untuk perubahan warnanya. Pada praktikum
ini pada Sukrosa warna tetap coklat, pada Laktosa juga tetap yaitu berwarna
putih susu, pada Amilum warna menjadi biru kehitaman yang awalnya bening, pada
Fruktosa warnanya orange, pada Glukosa warnaya juga orange. Jadi bisa
disimpulkan bahwa disini uji iodin positif terhadap sampel Amilum.
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu :
- Karbohidrat terdiri dari 3 golonngan, yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida.
- Sifat fisis dari monosakarida dan disakarida serta beberapa polisakarida larut dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut organic.
- Pereaksi yang digunakan dalam uji ini yaitu pereaksi molisch, pereaksi iod dan pereaksi benedict.
- Hasil yang didapatkan pada uji karbohidrat ini yaitu pada uji molich positif mengandung karbohidrat bila terbentuk warna violet atau ungu pada tabung reaksi, pada uji iod, positif mengandung amilum (polisakarida) bila berwarna biru atau ungu pekat dan pada uji benedict positif monosakarida (glukosa) bila terbentuk larutan berwarna merah bata.
- Bagaimana hasil yang didapatkan dari masing masing pereaksi?
- kenapa uji karbohidrat dengan menggunakan pereaksi molish ditambahkan dengan HCL?
- kenapa perlu dilakukan pemanasan pada uji karbohidrat dengan menggunakan pereaksi benedict?
Tim Kimia Organik., 2020, Penuntun Praktikum Kimia
Organik II. Jambi:Universitas Jambi.
Saya Zulia Nur Rahma (048) akan menjawab permasalahan no 2.
ReplyDeleteMenurut saya bertujuan untuk memastikan adanya gula pereduksi didalam sampel, yang mana sampel positif jika membentuk bidang berwarna merah keunguan.
Baiklah saya Khusnul Khotimah (039) mencoba menjawab permasalahan no.3
ReplyDeleteAdapun fungsi dilakukannya pemanasan pada pereaksi benedict yakni untuk mempercepat suatu reaksi sehingga dihasilkan perubahan warna dimana pada uji benedict sendiri jika sampel positif mengandung karbohidrat ditunjukkan terjadi perubahan warna menjadi endapan merah bata. Terimakasih :)
Saya Dewi Mariana Elisabeth (029) ingin menjawab permasalahan no 1
ReplyDeleteUntuk uji molish terlihat bahwa semua sampel uji menunjukkan hasil positif
Untuk uji Benedict terlihat bahwa yang menunjukkan hasil positif ialah sampel glukosa, fruktosa dan laktosa
Untuk uji iodine terlihat bahwa yang menunjukkan hasil positif ialah sampel amilum
Terimakasih