LAPORAN PERCOBAAN VI PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II : "SKRINING FITOKIMIA SENYAWA BAHAN ALAM"


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II 

"SKRINING FITOKIMIA SENYAWA BAHAN ALAM"




NAMA        : DENORA SITUMORANG
NIM            : A1C118056
KELAS       : REGULER B


DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs Syamsurizal, M.Si





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA 
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS JAMBI
2020

VIII. DATA PENGAMATAN 

UJI SAPONIN

NO.

PERLAKUAN

TUJUAN

HASIL

1.

Dimasukkan ekstrak uji kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 ml air panas

untuk mengekstrak kandungan Saponin dalam sampel (simplisia)

Larutan bening

2.

Setelah dingin sampel diocok selama 10 detik dan diamkan selama 10 menit

agar ekstrak Saponin yg diinginkan terbentuk

 

Larutan berwarna coklat muda dan terdapat buih

 

3.

Dimasukkan HCl 2N sebanyak 2-3 tetes

 

untuk menentukan apakah sampel mengandung saponin

 

Buih tidak hilang sehingga sampel mengandung saponin.

 

 UJI POLIFENOL DAN TANIN

NO.

PERLAKUAN

TUJUAN

HASIL

1.

Dimasukkan larutan ekstrak kedalam tabung reaksi

 

-

-

2.

Ditambahkan larutan FeCl3 sebanyak 1 ml

 

Untuk menentukan adanya kandungan senyawa folipenol dan tanin

 

Larutan berwarna biru kehitaman sehingga sampel mengandung senyawa Polifenol dan Tanin

 

 IX. PEMBAHASAN 

Berdasarkan data pengamatan yang telah didapatkan melalui video yang telah diamati, berikut merupakan pembahasannya :

Uji saponin

Pada pengujian saponin ini eksarak yang akan dilakukan uji saponin di ekstrak terlebih dahulu dnegan menambahkan 10ml air panas, dimana tujuannya yaitu agar senyawa saponin yang terkandung dalam simplisa dapat terekstrak dengan baik. dimana seperti yang diketahui bahwa senyawa saponin ini akan menunjukan gejala dengan timbulnya buih atau busa saat dilarutkan dengan pelarut air. buih ini lah yang menunjukkan adanya kandungan dari senyawa saponin dalam simplisia tersebut. 

Kemudian dilanjutkan perlakuan untuk menguji, setelah dingin sampel dikocok selamat puluh detik dan kemudian kami mendiamkan larutan tersebut selama 10 menit di mana tujuan dari perlakuan kedua ini adalah agar dari pengujian ini ekstrak saponin tersebut dapat terbentuk dan dari perlakuan yang kami lakukan sehingga didapatkan hasil dari perlakuan tersebut adalah larutan terdapat berwarna coklat dan juga terdapat buih.

 Pada perlakuan terakhir dimana dimasukkannya HCl 2N sebanyak 2-3 tetes di mana tujuan dari perlakuan ini adalah untuk menentukan apakah sampel yang kami uji tersebut mengandung saponin sehingga dari Hasil pengujian dimasukkannya HCL 2 M sebanyak 2-3 tetes tadi didapatkan hasil yakni buih tidak hilang sehingga sampel mengandung saponin jadi dari di diteteskan nya HCL 2N sebanyak 23 tetes tadi mengandung bahwa hasilnya yakni memang hasil dari saponin dikarenakan buihnya yang tidak hilang.

Uji Polifenol dan Tanin

Pada pengujian polifenol dan tanin dimana pada perlakuan pertama yang kami lakukan adalah dimasukkan larutan ekstrak ke dalam tabung reaksi dimana pada dimasukkannya ini ke dalam tabung reaksi belum ada tujuan di mana hanya ditaruh ke dalam tabung reaksi sehingga dari hasil yang kami dapatkan itu belum membuahkan hasil karena baru tahap pertama dari uji polifenol dan tanin.

Pada tahap kedua ditambah larutan FeCl3 sebanyak 1 sehingga tujuan ditambahkannya FeCl3 yakni untuk menentukan adanya kandungan senyawa polifenol dan tanin di dalam larutan tersebut sehingga dari hasil yang kami dapatkan dalam pengujian tersebut yakni didapatkan larutan berwarna biru kehitaman sehingga sampel mengandung senyawa polifenol dan tanin.

X. PERTANYAAN 

  1. Kenapa pada uji saponin akan terbentuk buih atau busa ?
  2. kenapa perlu ditambahkan Larutan FeCl3 pada uji polofenol dan tanin?
  3. apa kegunaan penambahan HCl pada uji saponin?

XI. KESIMPULAN
  1. Skrinning fitokimia merupakan pemeriksaan kimia terhadap senyawa aktif biologis dari bahan alam yang terdapat pada simplisia tumbuhan. Skrinning fitokimia ini dapat dilakukan dengan teknik destilasi maupun ekstraksi.

  2. Pada skrinning fitokimia ini menggunakan pereaksi larutan yang sesuai. Pada alkaloid menggunakan pereaksi wagner, pereaksi meyer, dan dragendorf. Sedangkan pada jenis steroid dan terpenoid dapat digunakan dengan pereaksi Liebermann Buchard, dan untuk identifikasi flavonoid dapat menggunakan pereaksi shinoda.


Comments

  1. baiklah saya Nabilah Zahrah (A1C118026) akan mencoba menjawab permasalahan dari denora No 3.
    kegunaan HCl pada uji saponin untuk mempercepat terjadinya reaksi karena HCl disini merupakan katalisator.

    ReplyDelete
  2. baiklah saya erma johar(031) akan menjawab no 2. karena feCL3 berperan untuk menentukan adanya kandungan senyawa polifenol dan tanin di dalam larutan tersebut sehingga dari hasil yang kami dapatkan dalam pengujian tersebut yakni didapatkan larutan berwarna biru kehitaman .

    ReplyDelete
  3. Saya akan menjawab permasalahan no 1
    Uji Saponin ialah pengujian terhadap senyawa yang mengandung sabun sehingga untuk hasil positif dari uji ini ialah terbentuknya buih yang menunjukkan keberadaan kandungan sabun di dalam sampel uji
    Terimakasih

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

LAPORAN PERCOBAAN III PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II : "PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT"

LAPORAN PERCOBAAN IV PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II : "PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT"

LAPORAN PERCOBAAN XI PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II : "UJI KARBOHIDRAT"