JURNAL PERCOBAAN III PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II : "PEMBUATAN SEYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT "
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
"PEMBUATAN SEYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT "
NAMA : DENORA SITUMORANGNIM : A1C118056KELAS : REGULER B
I. Judul : Pembuatan Senyawa Organik Asam Asetil Salisilat
II. Hari, tanggal : Rabu, 21 Oktober 2020
III. Tujuan :
Adapun tujuan dalam praktikum ini yaitu :
- Untuk memehami cara pembuatn asam asetil salisilat dari bahan baku asam salisilat dan asam asetat anhidrat
- Untuk mengetahui dan memahami jenis reaksi pembuatan asam asetil salisilat
Pengunaan aspirin dalam praktikum ini adalah sejenis obat
yang berbentuk kapsul dan ternyata merupakan turunan dari salisilat yang dibuat
dengan reaksi asetylasi. Sesuai dengan nama reaksinya yaitu reaksi asetylasi
yaitu memasukkan gugus acetyl kedalam suatu substrat. Gugus acetyl adalah
R-COO. Asam asetil salisilat dapat dibuat dengan cara asetilasi senyawa fenol
menggunakan anhidrat asetat dengan bantuan sedikit katalis yaitu asam sulfat
pekat (Ammaaz, 2016).
Ester merupakan turunan asam karboksilat yang gugus – OH
dari karboksilnya diganti dengan gugus – OR dari alkohol. Ester dapat dibuat
dari asam dengan alkohol, atau dari anhidrida asam denga alcohol.Suatu ester
asam karboksilat merupakan suatu senyawa yang mengandung gugus -CO2R dengan R
dapat berbentuk alkil maupun aril.Alkohol dengan asam karboksilat dan turunan
asam karboksilat membentuk ester asam karboksilat.Reaksi ini disebut reaksi
esterifikasi (Fessenden & Fessenden, 1986).
V. Alat dan Bahan
Alat :
- Erlenmeyer 100ml
- Batang pengaduk
- Gelas kimia 500ml
- Pipet Tetes
- Corong Buchner
- Asam salisilat
- Ferriklorida
- Anhidrida asam
- Piridin
- Asam sulfat pekat
- Asetil klorida
- Dalam erlenmeyer dilarutkan 10gr asam salisilat dalam 7ml piridin, kemudian ditambahkan 7,5ml asetil klorida sedikit demi sedikit dengan terus diaduk.
- Selama mereaksikan labu dicelupkan dalam air dingin agar reaksi selalu berada dibawah 50C, kemudian hasilnya di refluks selama 5 menit, dengan melengkapi labu tadi dengan pendingin air dan dipanaskan di atas penangas air pula.
- bila reaksi dianggap sempurna, tuangkan hasil reaksi perlahan-lahan sambil diaduk dalam sebuah gelas piala yang berisi 300ml air dingin. terbentuk Kristal aspirin atau cairan seperti miyak yang kemudian diaduk menjadi kristal putih.
- Saring kristal dengan corong buchner, cuci kristalnya dan uji titik lelehnya.
- Jika belum didapatkan krisral murni maka direkristalisasi dengan melarutkannya dalam air dengan asam asetat dengan perbandingan yang sama.
- untuk menghilangkan warna dapat ditambahkan karbon aktif dan kemudian disaring dalam keadaaan panas.
- filtratnya dibiarkan dingin supaya kristal aspirin terbentuk, untuk mendapatkan kristal yang lebih bagus dapat dikristalkan kembali dalam benzena. keringkan kristal dan tentukan titik lelehnya.
- kenapa pada saat pembuatan aenyawa organik asam asetil salisilat ini dilakukan pada suhu dibawah 50C?
- kenapa karbon aktif dapat menghilangkan warna dalam pembentukan kristal ?
- kenapa dalam pembuatan senyawa organi asam asetil salisilat ini berkaitan dengan reaksi esterifikasi ?
Baiklah saya Nurhalimah (024) akan menjawab permasalahan no 2 yaitu kenapa karbon aktif dapat menghilangkan warna dalam pembentukan kristal ? Hal tersebut dikarenakan carbon aktif itu sifatnya adsorbent atau menyerap, dimana ia itu memiliki fungsi dalam proses menjernihkan dan juga proses pemurnian, dimana daya serap arang aktif ini terjadi karena adanya pori-pori berukuran mikro yang jumlahnya banyak sehingga hal tersebut lah yg membuat hilangnya warna dalam pembentukan kristal.
ReplyDeleteHalo denora saya nur khalishah (052) akan mencoba menjawab permasalahan anda pada no 1 menurut literatur yang saya baca pada pembatan aspirin itu suhu yang paling baik adalah 50-60oc untuk pembentukan kristal yang maksimal dimana pada suhu tersebut reaksi berlamgsung dengan sangat baik sehingga dapat di bentuk menjadi kristal
ReplyDeleteTambahan jawaban ni 1 : dan juga agar tidak terjadi dekomposisi atau penguraian senyawa menjadi penyusunnya
ReplyDelete3. Saya erma johar (031) akan menjawab no 3.
ReplyDeleteKarena asam asetil salisilat merupakan gugus ester yang mana kita tidak dapat melakukan oksidasi. Sehingga dalam proses kita melakuakn esterifikasi