JURNAL PERCOBAAN III PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II : "PEMBUATAN SEYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT "

 JURNAL PRAKTIKUM  KIMIA ORGANIK II

"PEMBUATAN SEYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT "




NAMA        : DENORA SITUMORANG
NIM            : A1C118056
KELAS       : REGULER B


DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs Syamsurizal, M.Si





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA 
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS JAMBI
2020


I. Judul                  : Pembuatan Senyawa Organik Asam Asetil Salisilat

II. Hari, tanggal    : Rabu, 21 Oktober 2020

III. Tujuan            : 

Adapun tujuan dalam praktikum ini yaitu :

  1. Untuk memehami cara pembuatn asam asetil salisilat dari bahan baku asam salisilat dan asam asetat anhidrat
  2. Untuk mengetahui dan memahami jenis reaksi pembuatan asam asetil salisilat
IV. Landasan Teori
Asam salisilat (o-hidroksi asam benzoat) merupakan senyawa bifungsional, yaitu gugus fungsi hidroksil dan gugus fungsi karboksil. Dengan demikian asam salisilat dapat berfungsi sebagai fenol (hidroksi benzena) dan juga berfungsi sebagai asam benzoat. Baik sebagai asam maupun sebagai fenol, asam salisilat dapat mengalami reaksi esterifikasi. Bila direaksikan dengan anhidrida asam akan mengalami reaksi esterifikasi menghasilkan asam asetil salisilat (aspirin). Apabila asam salisilat direaksikan dengan metanol (alkohol) juga mengalami reaksi esterifikasi menghasilkan ester metil salisilat (Tim kimia Organik,2020)

Metil salisilat yaitu senyawa organik dan juga termasuk ester. Ester adalah gabungan antara asam organik dan alcohol , yang memiliki bau khas. Biasanya metil salisilat atau minyak gandapura ini banyak kita temui secara alami pada tanaman. Metil salisilat merupakan senyawa aromatic dengan warna cairannya kuning sedikit terang. Dulu, metilsalisilat diperoleh dari destilasi ranting birchmanis dan tanaman gandapura dimana dia ini sebagai pelindung tanaman untuk mendapatkan minyak. Namun, sekarang metil salisilat disintesis dan didapatkan dari esterifikasi asam salisilat dengan methanol. Methanol bagian dari metil salisilat dan gugus hidroksilnya bereaksi dengan asam asetat. Hasilnya yaitu asam asetilsalisilat yang dikenal dengan aspirin (Irwandi,2014) 

Pengunaan aspirin dalam praktikum ini adalah sejenis obat yang berbentuk kapsul dan ternyata merupakan turunan dari salisilat yang dibuat dengan reaksi asetylasi. Sesuai dengan nama reaksinya yaitu reaksi asetylasi yaitu memasukkan gugus acetyl kedalam suatu substrat. Gugus acetyl adalah R-COO. Asam asetil salisilat dapat dibuat dengan cara asetilasi senyawa fenol menggunakan anhidrat asetat dengan bantuan sedikit katalis yaitu asam sulfat pekat (Ammaaz, 2016).

Ester merupakan turunan asam karboksilat yang gugus – OH dari karboksilnya diganti dengan gugus – OR dari alkohol. Ester dapat dibuat dari asam dengan alkohol, atau dari anhidrida asam denga alcohol.Suatu ester asam karboksilat merupakan suatu senyawa yang mengandung gugus -CO2R dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril.Alkohol dengan asam karboksilat dan turunan asam karboksilat membentuk ester asam karboksilat.Reaksi ini disebut reaksi esterifikasi (Fessenden & Fessenden, 1986).

V. Alat dan Bahan

Alat :

  1. Erlenmeyer 100ml
  2. Batang pengaduk
  3. Gelas kimia 500ml
  4. Pipet Tetes
  5. Corong Buchner
Bahan :
  1. Asam salisilat
  2. Ferriklorida
  3. Anhidrida asam
  4. Piridin
  5. Asam sulfat pekat
  6. Asetil klorida
VI. Prosedur Kerja
adapun prosedur kerja dalam praktikum ini yaitu sebagai berikut :
  1. Dalam erlenmeyer dilarutkan 10gr asam salisilat dalam 7ml piridin, kemudian ditambahkan 7,5ml asetil klorida sedikit demi sedikit dengan terus diaduk.
  2. Selama mereaksikan labu dicelupkan dalam air dingin agar reaksi selalu berada dibawah 50C, kemudian hasilnya di refluks selama 5 menit, dengan melengkapi labu tadi dengan pendingin air dan dipanaskan di atas penangas air pula.
  3. bila reaksi dianggap sempurna, tuangkan hasil reaksi perlahan-lahan sambil diaduk dalam sebuah gelas piala yang berisi 300ml air dingin. terbentuk Kristal aspirin  atau cairan seperti miyak yang kemudian diaduk menjadi kristal putih.
  4. Saring kristal dengan corong buchner, cuci kristalnya dan uji titik lelehnya.
  5. Jika belum didapatkan krisral murni maka direkristalisasi dengan melarutkannya dalam air dengan asam asetat dengan perbandingan yang sama.
  6. untuk menghilangkan warna dapat ditambahkan karbon aktif dan kemudian disaring dalam keadaaan panas.
  7. filtratnya dibiarkan dingin supaya kristal aspirin terbentuk, untuk mendapatkan kristal yang lebih bagus dapat dikristalkan kembali dalam benzena. keringkan kristal dan tentukan titik lelehnya.
link video :
https://youtu.be/IXGbaxcPVUo 

Permasalahan :
  1. kenapa pada saat pembuatan aenyawa organik asam asetil salisilat ini dilakukan pada suhu dibawah 50C?
  2. kenapa karbon aktif dapat menghilangkan warna dalam pembentukan kristal ?
  3. kenapa dalam pembuatan senyawa organi asam asetil salisilat ini berkaitan dengan reaksi esterifikasi ?

Comments

  1. Baiklah saya Nurhalimah (024) akan menjawab permasalahan no 2 yaitu kenapa karbon aktif dapat menghilangkan warna dalam pembentukan kristal ? Hal tersebut dikarenakan carbon aktif itu sifatnya adsorbent atau menyerap, dimana ia itu memiliki fungsi dalam proses menjernihkan dan juga proses pemurnian, dimana daya serap arang aktif ini terjadi karena adanya pori-pori berukuran mikro yang jumlahnya banyak sehingga hal tersebut lah yg membuat hilangnya warna dalam pembentukan kristal.

    ReplyDelete
  2. Halo denora saya nur khalishah (052) akan mencoba menjawab permasalahan anda pada no 1 menurut literatur yang saya baca pada pembatan aspirin itu suhu yang paling baik adalah 50-60oc untuk pembentukan kristal yang maksimal dimana pada suhu tersebut reaksi berlamgsung dengan sangat baik sehingga dapat di bentuk menjadi kristal

    ReplyDelete
  3. Tambahan jawaban ni 1 : dan juga agar tidak terjadi dekomposisi atau penguraian senyawa menjadi penyusunnya

    ReplyDelete
  4. 3. Saya erma johar (031) akan menjawab no 3.
    Karena asam asetil salisilat merupakan gugus ester yang mana kita tidak dapat melakukan oksidasi. Sehingga dalam proses kita melakuakn esterifikasi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

LAPORAN PERCOBAAN III PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II : "PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT"

LAPORAN PERCOBAAN IV PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II : "PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT"

LAPORAN PERCOBAAN XI PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II : "UJI KARBOHIDRAT"